MULTIMEDIA DAN CD INTERAKTIF
A. MULTIMEDIA
1. Pengertian Multimedia
Kamus Informasi dan Teknologi karangan Dudy Misky (2005:180)
mendefinisikan multimedia sebagai suatu PC, sistem dokumen, dan lain-lain yang
mengkombinasikan teks, grafik, suara, film atau media lain.
Mengutip dari Robin dan Linda, Suyanto
(2003:21) mengartikan Multimedia adalah alat yang dapat menciptakan presentasi
yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio,
dan gambar video.
Definisi lain dari multimedia, yaitu
dengan menempatkannya dalam konteks, seperti yang dilakukan Hofstetter (2001),
multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks,
grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link
dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi
dan berkomunikasi (Suyanto dari Hoffstetter, 2003:21). Kelebihan Inilah yang
menyebabkan tampilan multimedia lebih dinamis dan menyenangkan bagi user.
2. Pembagian Multimedia
Multimedia dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu multimedia
content production dan multimedia communication dengan definisi
sebagai berikut:
a. Multimedia content production
Multimedia adalah penggunaan dan pemrosesan beberapa media (text,
audio, graphics, animation, video, and interactivity) yang berbeda untuk
menyampaikan informasi atau menghasilkan produk multimedia (music, video,
film, game, entertaiment, dan lain-lain) Atau penggunaan sejumlah teknologi
yang berbeda yang memungkinkan untuk menggabungkan media (text, audio,
graphics, animation, video, and interactivity) dengan cara yang baru untuk
tujuan komunikasi.
Dalam kategori ini media yang digunakan
(tampak pada gambar 1) adalah
1. Media Teks
2. Media Audio
3. Media Video
4. Media Animasi
5. Media Graph / Image
6. Media Interactivity
7. Media Special Effect
b. Multimedia communication
Multimedia adalah menggunakan media (masa), seperti
televisi, radio, cetak, dan Internet, untuk mempublikasikan/ menyiarkan/mengkomunikasikan
material advertising, public-city, entertaiment, news, education, dan
lain-lain.
Dalam kategori ini media yang digunakan
(tampak pada gambar 2) adalah
1. TV
2. Radio
3. Film
4. Cetak
5. Musik
6. Game
7. Entertaiment
8. Tutorial
9. ICT (Internet)
B. CD Interaktif
1. Asal Mula CD Interaktif
CD Interaktif adalah salah satu media interaktif yang bisa terbilang baru.
Media ini sebenarnya merupakan pengembangan dari teknologi internet yang
akhir-akhir ini berkembang pesat. Sebagaimana dimaklumi bahwa teknologi
internet saat ini menjadi salah satu tolok ukur majunya suatu perusahaan. Dari
data disebutkan bahwa lebih dari 200 juta orang menggunakan media ini, termasuk
di antaranya penduduk Indonesia.
AC Nielsen menyatakan bahwa 3% dari
penduduk Indonesia juga merupakan pengguna aktif internet (Istanto, 20001).
Data ini juga memungkinkan perubahan yang semakin besar seiring semakin
merakyatnya teknologi ini di masyarakat. Hal yang sebenarnya tidak
mengherankan, mengingat internet memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan
media lain. Media ini demikian mudah digunakan, memiliki kecepatan tinggi, dan
yang paling penting bahwa internet memiliki jaringan yang mendunia.
Bahkan, dengan kenyataan tersebut kini
setiap perusahaan atau lembaga yang bergerak dalam bidang apapun merasa
“berkewajiban” untuk memiliki situs sendiri yang berfungsi menyampaikan
informasi seputar eksistensi keberadaan dirinya kepada masyarakat di seluruh
dunia.
Berkembangnya internet ini tidak lepas
dari perkembangan teknologi PC (Personal Computer) dan software
yang dari tahun ke tahun semakin canggih. Terlebih lagi setelah
diperkenalkannya teknologi multimedia pada era tahun 80-an.
Versi online (aktif di jaringan)
internet ini kemudian diadopsi dalam versi offline (tanpa jaringan)
dalam bentuk CD Interaktif dengan tampilan yang tetap menarik walau terbatas
penggunaannya pada lokal satu unit PC saja. Hal
ini yang menjadikan adanya korelasi antara internet dan CD Interaktif.
2. Definisi CD Interaktif
CD Interaktif merupakan sebuah media
yang menegaskan sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD (Compact
Disk) dengan tujuan aplikasi interaktif di dalamnya. CD ROM (Read
Only Memory) merupakan satu-satunya dari beberapa kemungkinan yang dapat menyatukan
suara, video, teks, dan program dalam CD (Tim Medikomp, 1994).
Kemudian dalam program talk show e-Lifestyle
yang ditayangkan Metro TV pada 9 Agustus 2003 pukul 09.00 WIB disebutkan bahwa
CD Interaktif adalah sebuah CD yang berisi menu-menu yang dapat diklik untuk
menampilkan sebuah informasi tertentu.
Dari sini jelas bahwa sistem interaktif
yang dipakai CD Interaktif sama persis dengan sistem navigasi pada internet,
hanya yang berbeda di sini adalah media yang dipakai keduanya. CD Interaktif
memakai media off line berupa CD sementara Internet memakai media on
line.
3. Kelebihan CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran
Media pembelajaran saat ini sudah
semakin beragam, mulai dari media konvensional seperti buku dan alat peraga
tradisional sampai dengan media modern audio visual berupa kaset tape, VCD
(Video Compact Disk), maupun alat paraga modern lainnya. Dengan beragam
media tersebut, maka suatu sistem pembelajaran yang dapat menghadirkan suasana
menyenangkan mutlak diperlukan. Oleh karena itu tidak salah jika CD Interaktif
merupakan salah satu alternatif media yang dapat menjawab kebutuhan tersebut.
Menurut praktisi media Augus Savara
dalam program e-Lifestyle Metro TV, Sabtu 9 Agustus 2003, kelebihan CD
Interaktif antara lain:
· Penggunanya bisa berinteraksi dengan
program komputer
· Menambah pengetahuan. Pengetahuan yang
dimaksud adalah materi pelajaran yang disajikan CD Interaktif
· Tampilan audio visual yang menarik
Kelebihan pertama yang menyebutkan
bahwa penggunanya bisa berinteraksi dengan komputer adalah bahwa dalam CD
Interaktif terdapat menu-menu khusus yang dapat diklik oleh user untuk
memunculkan informasi berupa audio, visual maupun fitur lain yang diinginkan
oleh pengguna. Kemudian yang kedua adalah menambah pengetahuan. Pengetahuan di
sini adalah materi pembelajaran yang dirancang kemudahannya dalam CD Interaktif
bagi pengguna. Kelebihan ketiga adalah tampilan audio visual yang menarik.
Menarik di sini tentu saja jika dibandingkan dengan media konvensional seperti
buku atau media dua dimensi lainnya. Kemenarikan di sini utamanya karena sistem
interaksi yang tidak dimiliki oleh media cetak (buku) maupun media elektronik
lain (film TV, audio).
Dari beberapa keunggulan CD Interaktif,
dapat diketahui bahwa CD Interaktif dapat membantu mempertajam pesan yang
disampaikan dengan kelebihannya menarik indera dan menarik minat, karena
merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan (Suyanto, 2003: 18).
4. Jenis CD Interaktif
Saat ini di Indonesia banyak sekali dijual CD Interaktif. CD
tersebut ada yang buatan asing dan ada pula yang buatan lokal (dalam negeri).
Ada CD Interaktif untuk anak-anak balita, yang tujuannya merangsang aspek
kognitif anak. Ada juga untuk pelajar SD, yang isinya antara lain mengenal
huruf, belajar membaca dan berhitung, dan yang berisi aneka gambar. Sedangkan
untuk sekolah menengah ada CD Interaktif berbagai mata pelajaran, seperti
mengenal organ tubuh manusia (Tim Metro TV, 2004: 22). Kemudian dalam http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTeda
Ena.doc disebutkan bahwa Propinsi Bali telah menggunakan CD Interaktif
dalam mempromosikan pariwisatanya. Perusahaan, baik pemerintah maupun swasta
telah banyak memakai media ini untuk menginformasikan profilnya pada
calon-calon investor.
Jenis CD Interaktif dengan asumsi menurut tujuannya dapat
dibagi menjadi:
· Komersial, seperti CD Interaktif tutorial maupun
pembelajaran untuk anak-anak.
· Non-Komersial, seperti CD Interaktif profil pemerintahan,
wisata, kota, maupun profil perusahaan.
5. CD Interaktf sebagai bagian dari
Desain Komunikasi Visual
Tampilan halaman CD Interaktif merupakan sebuah proses
komunikasi yang disampaikan secara visual. Kerja seorang perancang atau
desainer komunikasi visual berkaitan dengan proses komunikasi sebuah materi
untuk dikonsumsi oleh sekelompok target komunikan, yaitu user CD Interaktif
adalah bagaimana materi tersebut dapat diterima oleh komunikan dengan efektif
sesuai target yang diharapkan. Artinya reaksi yang diberikan oleh dari user CD
Interaktif harus sesuai tujuan dibuatnya sistem informasi tersebut.
Desainer bertanggung jawab atas pemecahan masalah komunikasi
dalam menyampaikan informasi tersebut secara fungsional, elegan, sistematis,
proporsional, sederhana, dan ekonomis. Demikian halnya pada perancangan sebuah
CD Interaktif.
Sebagai sebuah produk, CD Interaktif merupakan hasil
pemecahan suatu masalah berdasarkan pendekatan komunikasi visual. Rancangan
sebuah CD Interaktf adalah sebuah desain komunikasi visual yang ditayangkan
melalui monitor yang dapat dihadirkan pada saat tertentu. Layar monitor
berfungsi sebagai media komunikasi visual yang tampilannya tidak berbeda dengan
desain sebuah majalah atau sebuah surat kabar (Istanto, 2001:55), sehingga
kaidah-kaidah perancangan CD Interaktif adalah kaidah-kaidah yang berkaitan
dengan desain komunikasi visual.
6. Elemen-elemen Perancangan CD
Interaktif
Membuat halaman CD interaktif tak
ubahnya membuat halaman web karena meman secara umum halaman web sama dengan
halaman CD interaktif, hanya medianya saja yang berbeda. Dengan demikian hanya
kaidah-kaidah yang ada pada CD Interaktif dan web adalah sama.
Seorang desainer menggunakan elemen-elemen pokok agar sebuah
desain dapat secara efektif menyampaikan tujuannya. Elemen-elemen yang
digunakan tersebut antara lain adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi dan
fotografi (Istanto, 2001:57). Sedangkan menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo
(Oetomo, 2001) menyatakan ada 10 unsur yang dapat digunakan untuk merancang
sebuah halaman CD Interaktif yang cantik dan artistik, yaitu huruf, warna,
gambar, model kartun, foto, animasi, tiga dimensi, bentuk-bentuk geometri,
tekstur, dan manusia.
Dari berbagai pendapat itu maka dapat disimpulkan ada
beberapa elemen yang sangat vital dalam proses perancangan sebuah CD Interaktif
yang artistik dan efektif, diantaranya adalah: tipografi, simbolisme,
ilustrasi, warna, fotografi, animasi, nuansa, dan halaman depan.
C. SISTEM YANG INTERAKTIF
1. Halaman Multimedia Interaktif yang Interaktif
Sistem yang interaktif dibentuk oleh teknik penyajian
halaman-halaman pada layar monitor yang akan diakses oleh oemakai. Untukmembuat
halaman Multimedia interaktif yang interaktif, faktor-faktor berikut perlu
mendapatkan perhatian, seperti yang dikemukaan I..T. Hawryszkiews dalam
(Oetomo, 2001:164).
a. Workspace
Tampilan pada layar monitor harus ditata dengan baik dan
proporsional, dimana tidak seluruh ruang yang ada dipenuhi dengan tulisan,
gambar atau fasilitas menu. Hal ini mempertimbangkan kemampuan dan kenyamanan
mata dari si pengguna dalam melakukan scanning. Pembuat halaman Multimedia
Interaktif juga harus mempertimbangkan sudut yang dibentuk ketika mata bergerak
ke kiri terjauh dan kanan terjauh
b. Mudah digunakan
Pembangunan sistem muga harus memperhatikan derajat di mana
pemakai dapat menggunakan sistem secara mudah karena sistem mudah dipelajari
dan membangkitkan sikap positif setelah berinteraksi.
c. Ergonomic
Sistem yang baik juga harus mempertimbangkan faktor
kenyamanan dan keamanan dalam penggunaan antar halaman Multimedia Interaktif.
d. Cognitive Psychology
Agar sistem dapat berinteraksi dengan user secara baik, maka
perancang harus mempertimbangkan faktor psikologis, karena pemahaman seseorang
terhadap sesuatu yang ditatapnya dipengaruhi oleh pengetahuan dan pemahaman
yang telah dimiliki seseorang sebelumnya. Oleh karena itu penggunaan simbol,
bentuk, ataupun gambar tertentu harus mempertimbangkan faktor cognitive
psychology tersebut antara lain:
· Jumlah
warna. Jumlah warna yang berlebihan akan mengaburkan penekanan
informasi-informsi tertentu.
· Simbol
standar. Gunakan simbol-simbol yang standar dan secara umum telah diterima oleh
komunitas TI, seperti OK, exit, close, gambar printer, gambar disket, dan
sebagainya. Simbol-simbol itu akan mempermudah pengguna memahami halaman yang
tersaji.
2. Sistem yang Mudah Digunakan
Agar sistem yang dibangun mudah digunakan, maka para analis
dan pemrogram perlu memperhatikan beberapa teknik perancangan sistem sebagai
berikut:
a. Perancangan berbasis pemakai.
Rancangan sistem harus berdasarkan kebutuhan pemakai, bukan berdasarkan
idealisme pembuat.
b. Perancangan secara partisipatif.
Untuk memastikan bahwa sistem yang dibangun seseuai dengan kebutuhan pemakai,
maka pemakai perlu dilibatkan sebagai anggota tim perancang atau sebagai
konsultan.
c. Perancangan secara eksperimental.
Perancangan model ini dilakukan dengan menyusun prototipe sistem. Setelah
disusun, maka perlu dilakukan uji pemakai resmi untuk memperoleh kesan dan
pendapat pemakai. Masukan dari hasil uji pemakai resmi ini digunakan untuk
penyempurnaan sebelum sistem diterapkan.
d. Proses perancangan, pengujian,
pengukuran dilakukan dengan prosedur yang tetap sampai memenuhi spesifikasi
yang diharapkan.
3. Sistem yang Ergonomik
Untuk menciptakan kenyamanan dan
keamanan dalam penggunaan antar halaman sistem, maka beberapa faktor berikut
perlu dipertimbangkan:
a. Karakter tentu akan banyak
mendominasi pembangunan antar halaman sistem. Oleh karena itu, penentuan jenis,
ukuran, dan format karakter harus dirancang sedemikian rupa agar dapat memberi
kenyamanan dan keamanan bagi pemakai. Nyaman karena mudah dan enak dibaca,
sedangkan aman artinya menekan serendah mungkin resiko salah baca dan kerusakan
organ mata pemakai. Oleh karena itu perancang sistem perlu mewaspadai
karakter-karakter yang membingungkan seperti angka 1 (satu) dengan huruf l
(el), 2 dengan z, 8 dengan B, 0 dan O dan sebagainya.
b. Pemilihan warna harus memperhatikan
faktor radiasi sinar yang dapat melelahkan mata para pengguna, di mana warna
merah, oranye, kuning, dan hijau serta warna-warna metalik perlu dihindari.
Pilihan warna yang tepat diperlukan untuk menyajikan objek yang tipis atau
kecil agar otot mata tidak tegang pada saat melihat dan mengamatinya.
c. Perpaduan warna juga harus mendapat
perhatian tersediri. Misalnya jika latar ditentukan warna yang terang, maka
warna tulisan sebaiknya warna yang lebih gelap.
d. Kompleksitas sajian pada sebuah
halaman Multimedia Interaktif harus dikelola dengan baik agar tidak mengurangi
kenyamanan pada saat melihatnya. Pengelolaan kompleksitas sajian antar halaman
sangat diperlukan mengingat kemampuan scanning mata sangat terbatas.
=================
Referensi
Misky, Dudi. 2005. Kamus Informasi & Teknologi. Jakarta: EDSA Mahkota
Suyanto, Muhammad. 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi
Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang
Wijaya, Didik dan Andar Parulian Hutasoit. 2003. Macromedia Flash MX dengan ActionScript. Jakarta: Elex Media Komputindo
Misky, Dudi. 2005. Kamus Informasi & Teknologi. Jakarta: EDSA Mahkota
Suyanto, Muhammad. 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi
Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang
Wijaya, Didik dan Andar Parulian Hutasoit. 2003. Macromedia Flash MX dengan ActionScript. Jakarta: Elex Media Komputindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar